Sunday, February 19, 2012
~KETIKA ALLAH MENCIPTAKAN WANITA~
Ketika Allah menciptakan wanita,
Malaikat datang dan bertanya, "Mengapa begitu lama, Tuhan?"
Tuhan menjawab, "Sudahkah kamu lihat semua detik yang AKU ciptakan untuknya?"
Dua tangan mesti di bersihkan, setidaknya terdiri dari 200 bahagian yang boleh di gerakan & berfungsi baik agar dapat mengolah berbagai jenis makanan...
Mampu memberikan kenyamanan bagi anak-anaknya...
Mempunyai pelukan yang menyembuhkan rasa sakit hati & kesengsaraan...
Dan semuanya cukup di lakukan dengan kedua tangan ini...
Malaikat menjawab, "Hanya dengan dua tangan ini?"
"Tetapi...,Engkau membuatnya begitu halus & lembut"
"Ya..., AKU membuatnya begitu lembut, tapi kamu belum dapat bayangkan kekuatan yang AKU berikan kepadanya agar ia dapat mengatasi banyak hal luar biasa"
"Apakah dia mampu berfikir?" Tanya Malaikat
Tuhan menjawab, "Tidak hanya berfikir, dia juga mampu berunding dan mengutarakan pendapatnya
Malaikat itu menyentuh dadanya,
"Tuhan, Engkau buat ciptaan ini kelihatan lemah & rapuh, seolah banyak sekali beban untuknya"
"Itu bukan kerapuhan, itu air mata. AKU berikan padanya supaya dia boleh mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan rasa bangga"
"Engkau memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan-Mu ini sungguh menakjubkan"
"Ya....., Harus...!!! Wanita ini mempunyai kekuatan untuk mempersona lelaki...
Dia dapat mengatasi beban hidup, mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri...
Mampu tersenyum bahkan ketika hatinya menjerit...
Mampu tertawa saat hatinya menangis...
Dia boleh berkorban demi orang yang di kasihinya...
Dia boleh melawan ketidakadilan...
Dia bersorak disaat melihat temannya bahagia...
Hatinya terluka saat melihat kesedihan...
Dia tahu sebuah ciuman & pelukan dapat menyembuhkan luka...
"CINTANYA TANPA SYARAT"
Malaikat sangat kagum, "Lalu apa kekurangannya?"
Tuhan menjawab, "Hanya satu hal....., Dia terkadang lupa betapa berharganya dia" ||
~dipetik drpd post kwn~
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment